Fatin, Antara Prestasi dan Konspirasi
“Woy!
Lebay lo!! Fatin menang X-Factor aja dibilang konspirasi! Dasar fanatik!!!”
Hayo, sekarang ngaku, siapa yang komen persis
seperti tulisan di atas? Hakhakhak. Banyak ternyata. Sudah kuduga.
Well, awalnya kupikir Fatin bakal memperoleh banyak simpati dari masyarakat Indonesia. Daya tariknya mulai dari wajahnya yang polos nan cantik, suara emas yang unik, dan kerudungnya—itupun kalau aku harus menyebutnya kerudung. Tapi ternyata………... Fatin juga mampu mengguncang dunia musik mancanegara! Wow! (sambil koprol). Terbukti dengan dipasangnya video Fatin sewaktu audisi X-Factor di website resmi Bruno Mars. Keren? Ngg……
Well, awalnya kupikir Fatin bakal memperoleh banyak simpati dari masyarakat Indonesia. Daya tariknya mulai dari wajahnya yang polos nan cantik, suara emas yang unik, dan kerudungnya—itupun kalau aku harus menyebutnya kerudung. Tapi ternyata………... Fatin juga mampu mengguncang dunia musik mancanegara! Wow! (sambil koprol). Terbukti dengan dipasangnya video Fatin sewaktu audisi X-Factor di website resmi Bruno Mars. Keren? Ngg……
Oke, disini aku nggak mau mengkritik Fatin dalam
hal kebolehannya dalam bermusik. Kalo itu sih, dia memang hebat. Tapi…..ada
satu hal yang kukhawatirkan sejak kemunculan Fatin di televisi, dan ini
menyangkut urusan umat. Apa? Berlebihan? Hehe… oke… bukan salah kalian kalau
menilai seperti itu. Hmm, baiklah, izinkan aku untuk menjabarkan permasalahan
ini dari sudut pandangku sendiri.
Sudah kusebutkan di atas, salah satu hal yang
menarik dari diri si Fatin ini adalah ‘kerudungnya’. Fatin selaku seorang
muslimah, mencoba untuk tetap konsisten mengenakan kerudung itu setiap kali dia
bernyanyi. Nah, hal inilah yang menjadi kekuatan tersendiri bagi Fatin.
Kerudungnya itu, memberikan kesan kuat ‘Islami’ pada dirinya. Banyak yang
memujinya, mengatakan bahwa Fatin adalah salah satu contoh Muslimah yang mampu
menembus dunia hiburan yang gemerlap tanpa harus menanggalkan kerudungnya
sebagai simbol kemuslimahannya. Namun, dari sinilah ia menjadi ‘fenomena’.
Semua tahu, dunia entertaint adalah dunia yang
penuh gemerlap, kesenangan, hura-hura. Dunia yang sangat dekat dengan
kemaksiatan. Kehidupan hedonis, sekuler, liberal (ngerti kan, ya? ^-^), tak
jarang menarik para pemeran entertaint untuk terjun ke dalam kehidupan serba
bebas. Pergaulan yang bebas, narkotika, minuman keras, sampai bercampur-baur,
berdua-duaan dengan non-muhrim. Nah itu semua gampang banget untuk ditemukan dalam
dunia hiburan. Dan, nggak peduli sekuat apapun seorang muslim untuk bertahan
dalam dunia yang gemerlap itu, kemungkinan besar dia pun akan terseret.
Terwarnai. Penuh dengan kompromi. Toh, setan akan terus menggoda, dan wujudnya
pun macam-macam.
“Tapi
kan nggak semuanya kayak gitu! Itu kan tergantung individunya masing-masing!
Sok tau banget nih penulis dari tadi! Errrhh.”
Woy, sudah kukatakan. Tak peduli sekuat apapun
benteng pertahanan seorang muslim, jika dia tetap berada dalam lingkungan yang
berbeda dengan hakikat dirinya, DIA BAKAL TERWARNAI, TERSERET, IKUT ARUS. Hei,
air yang bersih kalau dicampurkan dengan air yang kotor, apakah masih bisa
bersih?!
Keberhasilan Fatin ini juga jangan sampai bikin
kita buta akan kewajiban-kewajibannya yang lain. Lupa kalau muslimah itu wajib
memakai kerudung, bukan kain lilit penutup kepala seperti yang sering dipakai
Fatin. Kalian lupa? Kerudung itu kan yang menutupi kepala, leher, dan menutupi
dada, sebagaimana yang diperintahkan Allah dalam QS An-Nur : 31. Nggak sampai
disitu, pakaian muslimah kan juga harus dilengkapi dengan jilbab, kain panjang
yang mengulur ke bawah hingga menutupi mata kaki. Bukannya berpakaian tapi
telanjang.
Jangan lupa (juga), aktivitas-aktivitas dalam
dunia entertaint, seperti campur-baur (ikhtilat), berdua-duaan dengan
non-muhrim (khalwat), dan bersolek berlebihan (tabarruj), itu dilarang dalam
Islam. Sekarang aku tanya, bisakah aktivitas-aktivitas itu dihindari oleh
seorang pekerja seni? Mustahil.
Gitu deh, si pekerja seni ini akan selalu dipaksa
untuk berkompromi, dan lama kelamaan terombang-ambing dalam jurang antara
ketaatan dan kemaksiatan. Kabar buruknya, setan selalu lebih unggul. Apalagi
sama muslim yang cuma berjuang sendirian.
And, here we are. Akan kubahas poin yang paling
penting dalam tulisan ini. Soal KONSPIRASI.
Hmm, sebelumnya, ada baiknya kita baca kembali
tulisan ini dulu, biar penjelasan ke depannya mudah dipahami. Atau, biar
kusingkat saja, ya (er, penulisnya plin-plan).
Jadi, sekitar abad 13-14, kaum Barat meretas
perang terhadap kaum Muslim, yaitu perang pemikiran, atau bahasa
kerennya ’Ghazwul Fikri’. Nah, hal ini sebagai tindakan lanjutan atas
dibentuknya study on orientalism,
kelompok yang khusus mempelajari sebab-sebab kekalahan Barat dalam perang
salib. Mereka berkesimpulan bahwa sebab kemenangan umat Muslim dalam perang
salib antara lain karena kaum Muslim justru mencari apa yang mereka takuti,
ialah mati. Dan yg paling penting, orientalis sadar betul bahwa ada dua pilar
yg membuat kuatnya Islam, yaitu Al-Qur'an & As-Sunnah dan persatuan dalam
Khilafah. Dengan kata lain, “Kaum Muslim
takkan terkalahkan dalam perang secara fisik.”
Kembali ke ghazwul fikri tadi. Kan kaum Barat udah
sadar tuh, kalo Muslim gak akan kalah secara fisik. Jadi, dibentuklah perang
pemikiran ini. Akhirnya, perang pemikiran alias ghazwul fikri ini beranak pinak
menjadi beberapa bagian, dan salah satunya dalam bidang budaya. Dalam budaya,
serangan ini dikenal dengan nama 3F: Fun, Food Fashion. Yang paling keliatan
tentu saja FUN. Yang terbentuk nyata dalam hiburan, seperti game, musik, dugem,
dan sebagainya.
Coba perhatikan, bagaimana kaum Barat mengarahkan
pemikiran kita dalam hal hiburan? Halus, licik, efektif. Mengutip pernyataan
Ust. Felix Y. Siauw:
14. lihat
bagaimana barat arahkan anak Muslim dari meneladani Rasulullah dan shahabat
serta ksatria Islam | halus, licik dan efektif
15. justin
sudah gantikan khalid bin walid, suju gantikan ashabul kahfi, laruku gantikan
muhammad al-fatih | sirah Rasul bersaing dgn novel
16. dan gaga, bieber, suju, adl simbol FUN, yg harus disadari sebagai ghazwul fikri | menyetujuinya sama saja membunuh akal kaum Muslim
17. tengok, mental yg serba FUN, tiket justin, suju, dan gaga sold out, histeria | setiap condong Muslim ke FUN, maka makin jauhlah dr Islam
18. belum lagi maksiat yg sudah nyata, ikhtilath (campur baur wanita lelaki) dlm konser, yang jelas lalai shalatnya | berhala baru nih?
19. ditambah lagi, jelas ini tipuan kapitalis | pengusaha tiketnya laku keras rakyat lemas | masyaAllah, mudharat, mafsadat gabung jadi 1
Naudzubillah
min dzalik! Jangan sampe kita jadi korban 3F-nya kaum Barat!
KEMBALI KE PERMASALAHAN SOAL FATIN TADI. Udah bisa
nebak dong, permasalahan Fatin ini masuk kategori mana? Yup! FUN. Kesenangan,
hiburan, salah satu cara licik kaum Barat untuk menjauhkan muslim dari Islam.
Lantas dimana letak konspirasinya? Ya antara kaum Barat yang ingin menjauhkan
muslim dari agamanya DAN kaum kapitalis yang hendak mengeruk keuntungan
sebanyak-banyaknya dari hasil eksploitasi ini! Inget kan, kita ini berada dalam
sistem ekonomi kapitalisme. Siapa yang berpotensi menghasilkan materi, maka
dialah yang akan dimanfaatkan.
Jadi, menurutku yang jadi pokok masalah bukan
Fatin-nya. Masalah nggak akan selesai kalo cuma konspirasinya yang dibasmi.
Tapi, lebih dari itu, kita harus memusnahkan pemikiran-pemikiran busuk soal
hiburan dan 3F yang diusung barat ini. Watch out, THIS IS A WAR!
Sayangnya, ini adalah perang pemikiran. Tidak banyak
dari kita yang menyadarinya. Jadi, buat kalian yang telah membaca tulisan ini,
tugas kalianlah untuk menjelaskan keberadaan ghazwul fikri yang meresahkan ini.
Terutama kepada saudara-saudara muslim lainnya. Kalian tahu? Mayoritas penikmat
Fun-Food-Fashion adalah kaum Muslim. Innalillaah…
Akhir kata, kembali kukutip pernyataan Ust.Felix: “Jalan masih panjang, PR kita banyak, mari
cerdaskan umat :)”
Wallahu
a’lam bi ash-shawab… [azka]
Gowa, 25 Mei 2012 -- 08.10pm
Terpikir untuk menuliskan ini karena statusku di facebook jadi kontroversi :D
Gowa, 25 Mei 2012 -- 08.10pm
Terpikir untuk menuliskan ini karena statusku di facebook jadi kontroversi :D
hehe.. mantap tulisannya!!!
BalasHapustapi, tapi, kok yang kutipannya dari ustd felix.. (ketahuan ngefans ma ustd. felix).. hehe
saran dikit, untuk masukin ayat atau hadist yg mendukung.. (biar hujjahnya kuat).. *_*
^-^ Syukron kak Rin. Hehehe, saya cuma suka baca tulisannya ust.Felix kok :p
HapusSyukron atas sarannya, insya Allah kedepannya bisa lebih baik :)