Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2014

Hukum Chatting dengan Non Mahram Via Sosmed

Gambar
Tanya : Ustadz, mohon dijelaskan hukum syara’ seputar chatting antara laki-laki dengan perempuan non mahram di dunia maya via sosmed seperti Facebook, Twitter, WhatssApp! Fatih, Depok Jawab : Sebelumnya perlu ditegaskan, tidak benar anggapan bahwa di dunia maya seseorang boleh bicara apa saja secara bebas tanpa terkena dosa, dengan dalih percakapan itu terjadi di dunia maya bukan di dunia nyata. Yang benar, bahwa apa yang ditulis oleh seseorang di dunia maya, secara hukum Islam sama dengan ucapan lisan yang dikeluarkan oleh mulutnya. Kaidah fiqih menyebutkan : Al Kitaab kal khithaab (tulisan itu hukumnya sama dengan ucapan lisan). (Muhammad Shidqi Al Burnu, Mausu’ah Al Qawaid Al Fiqhiyyah , 8/272-273).

Jangan Hanya Pandai Urusan Dunia...

Gambar
Sumber gambar: Akhbro!

Segores Kisah Tentang Ujian Nasional

Gambar
Aku tidak tahu apa yang akan kutulis. Aku hanya merasa, segumpal rasa tengah mengendap di hatiku, dan entah bagaimana terus menjalar menuju otakku. Terus menumpuk, meluap, meminta dituang untuk menjadi tulisan. Aku tidak tahu apa yang akan kutulis. Yang aku tahu, aku hanya ingin menulis. Berlama-lama aku berpikir, melanjutkannya atau tidak. Sebab tetiba rasa takut yang tidak jelas menghampiri. Takut, jangan-jangan seseorang sedang menguntitku dan menanti waktu yang tepat untuk menyerang, aku tidak tahu. Aku hanya merasa takut, dan entah pada apa. Aku tidak tahu apa yang akan kutulis. Yang jelas, jiwaku terasa sedang memberontak. Mungkin aku tampak baik-baik saja, tapi sejujurnya aku merasa sangat tidak nyaman. Aku tahu, apa yang sedang terjadi kini bukanlah suatu hal yang benar. Tapi aku tak berdaya untuk menghentikannya. Aku tak punya kuasa untuk melarangnya terjadi. Pun tak ada keberanian untuk mengucapkan sepatah katapun bahwa itu adalah kesalahan besar. Aku hanya b

Air Mata Bau Bangkai

Gambar
Oleh: Andhika Putra Dwijayanto Apa yang biasa dilakukan anak-anak kelas 3 sebelum UN? Biasanya sih, di beberapa sekolah, ada tradisi untuk melakukan ‘istighasah’. Tujuannya supaya pelaksanaan UN siswa dilancarkan, lulus semua, dan—mungkin—kalau bisa nilainya pada bagus. Entah biar sekolah memenuhi syarat akreditasi atau biar nggak malu atau gimana, aku nggak ngerti. Di sisi lain, sebagian besar siswa—kalau bukan hampir semuanya—tiba-tiba jadi shalih mendadak. Aslinya shalat lima waktu aja malesnya minta ampun, sekarang tahajud aja dijalanin. Dulunya biasa bikin ortu gondok, sekarang nangis-nangis minta maaf. Dulu hobi banget nge-bully adik kelas, sekarang pada minta maaf dan minta didoakan. Tipikal. Dan ini selalu terjadi tiap tahun. Tapi apa berikutnya? Adalah sebuah lelucon, ketika setelah acara istighasah, lalu pihak sekolah mengumpulkan para siswa untuk melakukan ‘koordinasi kecurangan’. Para siswa disampaikan info-info tentang tindak kecurangan berupa kunci jawaban dan se

Abu-abu

Entah untuk yang keberapa kali gadis itu memperbaiki posisi duduknya. Ia terlihat sedang berpikir keras, gelisah sekali. Sesekali ia memainkan pulpen yang digenggamnya, atau pura-pura melirik jam dinding atau handphonenya. Sudah sejak tiga puluh menit yang lalu halaqoh yang kami lakukan selesai, tapi ia tetap tak beranjak. Tak pula mengucapkan apapun. Aku pura-pura membiarkannya, tak menegurnya mengapa tak segera pulang. Dalam hatiku aku bertanya, ada apa? Ah, memang benar perkataan orang. Manusia tumbuh bersama masalah. Lihat saja gadis yang duduk gelisah di hadapanku ini. Aku mengenalnya sejak empat tahun lalu, bahkan sejak ia masih menjadi 'gajah', gadis jahiliyah. Dulunya kupikir ia tak akan bertahan lama, tapi ternyata.... diantara teman-temannya yang lain, dia yang paling kekeuh meneruskan perjuangan. Sejujurnya, aku salut pada totalitas dan integritasnya.

Kontes Gadis Buruk Rupa (Sebuah Anekdot)

Gambar
Oleh: Ust. Fahmi Amhar Ada beberapa gadis buruk rupa, mengikuti kontes kecantikan. Mereka ini sudah jarang mandi, jarang gosok gigi, tidak pernah merawat tubuhnya yang melar tidak proporsional, dan tentu saja tidak pernah ke salon. Tentu saja mereka kesulitan untuk mendapatkan votes. Akhirnya mulai pada main "politik". Ada yang siap memberikan perhiasannya, asalkan dipilih. Ada siap m engajaknya berlibur pemilihnya ke luar negeri asalkan dipilih. Bahkan ada yang menjanjikan kepada pemilihnya untuk tidur bersamanya ! Wow. Akhirnya salah satu gadis buruk rupa terpilih juga. Mungkin oleh suara pemilih yang mau iming-imingnya itu. Maka gadis-gadis buruk rupa lainnya marah-marah. Kepada siapa? Kepada yang tidak memilih (golputters) !!!

Nasihat Imam Syafi'i--Merantaulah!

Gambar
"Orang berilmu dan beradab Tidak akan diam di kampung halaman Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang Singa jika tak tingg alkan sarang tak akan dapat mangsa Anak panah jika tak tinggalkan busur tidak akan kena sasaran Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang Kayu gaharu (cendana) tak ubahnya seperti kayu biasa jika didalam hutan." Selamat bertualang di negeri yang baru...