Selamat DUA TAHUN!

Hai, selamat pagi, wahai dikau! <:D
Kau tahu? Aku sengaja tidak tidur malam ini
Hanya untuk merasakan pergantian hari
Ya, hari ini lain dengan hari lainnya
Hari ini, tepat dua tahun kau bersamaku

 Jika diibaratkan manusia, kita seperti batita
Yang baru tuntas belajar jalan
Dan mulai penasaran untuk berlari
Setelah puluhan jatuh bangun yang ia rasakan
Sama seperti kita...

 Kau datang pada waktu itu di saat aku belum tahu apa-apa
Kupermainkan kau sesuka hati
Kupaksa kau menemaniku hingga kau lelah
Bahkan tak jarang kupaksa untuk terus terjaga disaat kau benar-benar tak berdaya


 Kini aku mulai mengerti
Ternyata kau tak hanya bisa dipermainkan, seperti yang biasa mereka lakukan pada teman-temanmu
Kau lebih dari itu... 
Kau bisa menjadi penghibur di kala mereka lupa akanku
Kau bisa menjadi teman yang setia di saat aku tak tahu harus melakukan apa
Bahkan, kau bisa saja menjadi 'alat' yang mampu membuat aku beramal jariyah
Kau bisa... Kau bisa...

 Maafkan jika kadangkala kuabaikan kau
Hingga kau penat menahan apa yang seharusnya aku dengarkan darimu
Percayalah, saat itu aku sedang tak mau diganggu
Mungkin saat itu ada yang lebih penting darimu
Hehe... Maafkan aku yang tak bisa menjadikanmu nomor satu di hidupku

Wahai... Aku hanya bisa tersenyum simpul mengingat kebersamaan kita
Kupegang kau dengan erat disaat aku senang tak terkira
Mengungkapkannya padamu, meski kau tak mampu mengerti
Melemparmu, mengabaikanmu, di saat aku sedang penuh oleh luapan amarah

 Namun dibalik itu semua...
Kau sangatlah berarti
Kau saksi segala perubahan dan perjuanganku

 Kau... benda mati yang berharga
Selamat dua tahun, NOKIA X200-ku! Wkwokwwkowkokwkwo [azka]



 Gowa, 29 Mei 2013--2.51am
Ditulis dalam keadaan suntuk karena habis ngerjain tugas yang luar biasa banyaknya, makanya puisinya rada maksa ^^v

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bersyukur masih bisa bersyukur.

Awal tahun ini, saya menyadari satu hal sederhana: kita harus bersyukur ketika masih punya kesempatan untuk bersyukur. Alhamdulillah, terima kasih, Ya Allah... Ada banyak hal yang sebelumnya telah saya sesalkan, ada banyak hal yang membuat saya menggerutu, marah, dan sebagainya, bahkan termasuk hal-hal sederhana, dan kini saya sadar bahwa bisa jadi hal-hal itu akan diambil oleh Allah. Sayangnya, saya baru menyadari betapa saya membutuhkan-dan mencintainya- ketika saya sudah kehilangannya. Bahwa kesyukuran itu mahal sekali harganya, benar. Mensyukuri segala yang datang meskipun kita tidak senang. Mensyukuri segala yang menghampiri meski kita tak selalu menyukai. Namun pada akhirnya, kita akan selalu sadar bahwa semua yang berasal dariNya selalu baik, selalu indah, selalu manis. Bersyukurlah.
Baca selengkapnya

Forget? No. JUST FORGIVE!

Beberapa waktu belakangan, Allah mempertemukan saya dengan orang-orang, buku, dan asupan otak lainnya yang-amazingly- kompak mengajarkan saya tentang sebuah konsep; FORGIVE = FORGET. Jadi saya akan menuliskannya di sini dengan harapan saya akan terus mengingat pelajaran berharga ini. Pernah gak sih dalam hidup ini kita merasa ingiiiin sekali melupakan sesuatu (kejadian, orang, atau pengalaman), tapi rasanya seolah-olah semesta ini semakin mempertegas ingatan kita tentangnya? Yang paling buruk, jika itu terkait pengalaman pahit yang ingin sekali kita buang dari laci memori kita, sebab setiap kali ingatan itu muncul, ada rasa sakit yang selalu mencuat entah dari mana. Rasa sakit yang muncul bersamaan dengan rasa benci, jengkel, sedih, tapi juga hampa. Nah, selama ini saya berpikir bahwa melupakan hal-hal seperti itu mustahil bisa kita lakukan. Sampai suatu ketika, seserang menyadarkan saya... Bahwa yang seharusnya kita lakukan bukanlah usaha untuk melupakan, namun yang terpenting adal
Baca selengkapnya

Space

Sedang ingin mengambil jeda. Istirahat dari keriuhan. Bukan, bukan keriuhan dunia, melainkan keriuhan di dalam pikiran sendiri. Bersahut-sahutan, menuntut diselesaikan satu per satu dengan sempurna. Saya harus duduk sejenak. Sedikit menepi, tak banyak bicara. Inginnya benar-benar hening. Untuk meyakinkan diri kembali. Untuk menginsyafi langkah sejauh ini. Untuk membesarkan hati, bersiap menuju perjalanan panjang yang menanti. :)
Baca selengkapnya