Write It OUT!

"Tingkat paling awal untuk menjadi penulis adalah dimulai dari pengalaman-pengalaman pribadi." - La Ode Munafar

"Saya pengen jadi penulis. Tapi saya malas nulis, gimana dong?"
"Ya sudah, kamu jadi pemalas saja!"
Tuh kan. Untuk memulai postingan ini saja aku harus berpikir sampai pusing ratusan keliling. Susah banget sih! (ngomong sama otak sendiri). Entahlah, belakangan ini-kayaknya udah lama deh, nggak bisa dibilang belakangan ini lagi-, aku sangat merindukan blog ku yang selalu update. Jika kalian mengikuti blog ini sejak awal kemunculannya, kalian akan menemukan fakta bahwa.....dulu aku menulis hingga puluhan postingan setiap bulan! 

Hatiku selalu rinduuuu (oke, ini alay), jariku rasanya selalu gatal ingin mengetik. Mataku selalu jelalatan, membulat sempurna ketika melihat blog orang-orang, ataupun notes facebooknya, selalu update. Di otakku bertumpuk ratusan kata, meronta ingin segera dirangkai menjadi sebuah tulisan. Apa tadi? Dirangkai? Ah ya, itu masalahnya! Aku sulit merangkai kata! Pffft.


Padahal kalau mau dipikir-pikir, menulis itu sederhana saja. Sayangnya aku gak bisa mikir. Eh, salah. Writing is simple, I made it complicated. Iya kan? Bahkan tahu isi saja bisa jadi inspirasi menulis! (ngintip blognya kak Hikari). Atau bahkan, suara jangkrik juga bisa jadi alasan (aku pernah menulis tentang itu, suer deh). See? That is exactly simple, Azka!

Berhasil! Setelah kupikir-pikir, masalahku adalah.......selalu meremehkan hal-hal sekitar. Aku selalu ingin inspirasi menulisku adalah hal-hal yang luar biasa, keren, cetar-membahana-badai-halilintar. Padahal hal sekecil apapun bisa jadi inspirasi, ya kan? Mungkin aku saja yang terlalu mendramatisir, ya kan? Huuuh, semoga ini bukan tanda-tanda bahwa aku jarang bersyukur... 

Aku jadi ingat training kepenulisan yang kuikuti hampir setahun yang lalu. Kata Ust.Adi Wijaya, " Kalo tidak bisa nulis, nggak ada inspirasi, ya silahkan tulis : Hari ini saya lagi males nulis. Soalnya blablablablabla... Yakin deh, itu akan menjadi tulisan baru." As simple as that...

"Emangnya kenapa sih, kalo kamu nggak bisa nulis? Ya udah nggak usah maksa..." Hmm, well, kalian tau? Kekuatan tulisan itu dahsyat! Dengan tulisan kalian bisa mengubah cara pandang seseorang. Dengan tulisan kalian bisa berbagi pengetahuan. Dengan tulisan kalian bisa mengubah dunia (ini bukan main-main, serius tau). Dan.... dengan tulisan kalian akan dikenang (dan mengenang, kalo ini sih kataku sendiri). Mungkin beberapa tahun lagi aku akan kembali membaca kembali tulisan-tulisanku, merasakan bahwa aku mengalami banyak perubahan, dan mengenang segala hal yang pernah kulakukan. Iya kan? Dan, by the way... aku juga pengen jadi penulis. *_*

Oh ya, tolong katakan bahwa bukan hanya aku yang mengalami masalah kayak gini dalam menulis. Itu pasti akan sangat memalukan. Iya kan? I'm not alone, righttt? (maksa nih)

Hei, lihat! Ternyata aku sudah berceloteh cukup panjang. Ngg... bisakah ini disebut tulisan bermutu? ^_^



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bersyukur masih bisa bersyukur.

Awal tahun ini, saya menyadari satu hal sederhana: kita harus bersyukur ketika masih punya kesempatan untuk bersyukur. Alhamdulillah, terima kasih, Ya Allah... Ada banyak hal yang sebelumnya telah saya sesalkan, ada banyak hal yang membuat saya menggerutu, marah, dan sebagainya, bahkan termasuk hal-hal sederhana, dan kini saya sadar bahwa bisa jadi hal-hal itu akan diambil oleh Allah. Sayangnya, saya baru menyadari betapa saya membutuhkan-dan mencintainya- ketika saya sudah kehilangannya. Bahwa kesyukuran itu mahal sekali harganya, benar. Mensyukuri segala yang datang meskipun kita tidak senang. Mensyukuri segala yang menghampiri meski kita tak selalu menyukai. Namun pada akhirnya, kita akan selalu sadar bahwa semua yang berasal dariNya selalu baik, selalu indah, selalu manis. Bersyukurlah.
Baca selengkapnya

Forget? No. JUST FORGIVE!

Beberapa waktu belakangan, Allah mempertemukan saya dengan orang-orang, buku, dan asupan otak lainnya yang-amazingly- kompak mengajarkan saya tentang sebuah konsep; FORGIVE = FORGET. Jadi saya akan menuliskannya di sini dengan harapan saya akan terus mengingat pelajaran berharga ini. Pernah gak sih dalam hidup ini kita merasa ingiiiin sekali melupakan sesuatu (kejadian, orang, atau pengalaman), tapi rasanya seolah-olah semesta ini semakin mempertegas ingatan kita tentangnya? Yang paling buruk, jika itu terkait pengalaman pahit yang ingin sekali kita buang dari laci memori kita, sebab setiap kali ingatan itu muncul, ada rasa sakit yang selalu mencuat entah dari mana. Rasa sakit yang muncul bersamaan dengan rasa benci, jengkel, sedih, tapi juga hampa. Nah, selama ini saya berpikir bahwa melupakan hal-hal seperti itu mustahil bisa kita lakukan. Sampai suatu ketika, seserang menyadarkan saya... Bahwa yang seharusnya kita lakukan bukanlah usaha untuk melupakan, namun yang terpenting adal
Baca selengkapnya

Space

Sedang ingin mengambil jeda. Istirahat dari keriuhan. Bukan, bukan keriuhan dunia, melainkan keriuhan di dalam pikiran sendiri. Bersahut-sahutan, menuntut diselesaikan satu per satu dengan sempurna. Saya harus duduk sejenak. Sedikit menepi, tak banyak bicara. Inginnya benar-benar hening. Untuk meyakinkan diri kembali. Untuk menginsyafi langkah sejauh ini. Untuk membesarkan hati, bersiap menuju perjalanan panjang yang menanti. :)
Baca selengkapnya