Sistem Pendidikan Keren --> Pelajar Berprestasi!
Haiii! Mumpung sekarang bulan Mei
yang notabene dikenal dengan bulan pendidikan, kita akan membahas tentang hal
yang satu ini. Woyy, jangan kabur woy! Stay close! :D Biarpun kita remaja gaul
nan kece, tetap saja kita harus melek tentang permasalahan umat. Yup,
pendidikan salah satunya. Yuk bahas yuk…
Semua sepakat, kemajuan sebuah
negara itu bisa dinilai dari pendidikan di dalamnya. Pendidikan akan menjadi
sangat penting jika kita membahas kualitas manusia di dalam suatu negara. Iya
kaaan? Iya doong. Contohnya aja nih, ketika kita mendengar tentang negara maju,
yang terlintas di benak kita adalah negara-negara yang kualitas pendidikannya
oke punya. Jepang, misalnya. Budaya belajar sangat ketat dijalankan disana.
Dengan kata lain, kemajuan sebuah negara tergantung pada baiknya kualitas
pendidikan, sebaliknya jika kualitas pendidikan negara itu buruk, maka semakin
buruklah citra negara itu.
Well, kalo di Indonesia sendiri,
kualitas pendidikan kita bisa dibilang masih memprihatinkan. Lihat saja indeks
pengembangan manusia Indonesia yang semakin menurun. Seperti dilansir dari laporan
Education for All Global Monitoring
Report yang dirilis UNESCO 2011 yang dimuat dalam situs indonesiaberkibar.org, bahwa Indonesia
berperingkat 67 dari 127 negara dalam Education Development Index dan
menghasilkan empat orang anak putus sekolah dalam setiap menitnya. Miris!
Padahal kalau diperhatikan,
potensi masyarakat Indonesia ini cukup besar. Dengan banyaknya manusia yang
berada dalam golongan manusia produktif, dan juga tenaga pengajar yang cukup
kompeten. Tapi kok, bisa miris gitu ya? Lihat saja fakta tentang wajah
pendidikan Indonesia: Mulai dari kurikulum yang sekuler, menghasilkan
lulusan yang tidak kreatif, minim
keterampilan, pemburu nilai, dan jauh dari pemahaman agama. Belum lagi
tindak-tindak keburukan siswa, seperti kriminalitas remaja dan sebgainya. Dan
oh ya, jangan lupakan fakta soal banyaknya sarjana yang menganggur, peserta
olimpiade fisika yang tidak lulus Ujian Nasional dan banyak lagi hal-hal yang
menggelikan dari sistem pendidikan ini. Justru hal ini malah memperburuk wajah
pendidikan Indonesia. Ada apa?
Wajah
Pendidikan Kita
Menurut Guru Besar Ilmu Manajemen
Universitas Indonesia, Rhenald Kasali. sistem pendidikan nasional sekarang,
masih mengedepankan pada pencapaian berbasis nilai bukan pada keterampilan dan
kompetensi. Sehingga kita tidak perlu heran mengapa banyak sarjana yang
menganggur, atau mengapa sang juara olimpiade Fisika malah tak mampu lulus
Ujian Nasional.
Jelas sudah, masalahnya adalah
pendidikan sekarang terlalu mengedepankan pada pencapaian nilai, bukan pada
pembentukan skill. Lihat saja,
berapa banyak sih dari kita yang tahu bagaimana pengaplikasian teori-teori
pelajaran dalam kehidupan sehari-hari? #kemudianhening
Karena pendidikan pada hakikatnya
bukanlah seberapa mampu kita menoreh nilai bagus di atas kertas. Bukan itu
intinya. Kalo gitu sih, tinggal nyontek aja kita udah bisa dapat nilai
sempurna. Pendidikan pada hakikatnya, menurut Al-Ma’rafh sendiri adalah
bagaimana kita mampu menguasai teori, dan juga menguasai penerapannya dalam
kehidupan. Itu baru keren!
Pendidikan
dalam Islam
Bertahun-tahun yang lalu, ketika ideologi Islam masih
berjaya di muka bumi ini, peradaban Islam-lah yang membawa obor pengetahuan
bagi zaman kegelapan yang menyelimuti negeri-negeri Eropa kala itu. Islam
sukses menciptakan peradaban yang cemerlang dan juga sukses bikin ngiri dunia
Barat selama berabad-abad. Lihat saja pengakuan jujur dari salah satu
cendekiawan Barat, yakni Emmanuel Deutscheu yang asal Jerman itu. Ia
mengatakan, “Semua
ini (yakni kemajuan peradaban Islam) telah memberikan kesempatan baik bagi kami
untuk mencapai kebangkitan (renaissance) dalam ilmu pengetahuan modern.” Tuh kan,
kaum Barat saja mengakui kehebatan Islam dalam hal kemajuan peradabannya kala
itu. Bagaimana dengan kalian? Jangan-jangan gak tau apa-apa lagi :P
Masih nggak percaya? Baca
nih, beberapa tokoh ilmuwan Islam yang sukses menorehkan prestasi gemilang dan
sukses mengukir sejarah dalam ilmu pengetahuan dunia. Check!
a. Ibn Sina (terkenal di Barat sebagai Aveciena). Seorang pakar kedokteran
terkemuka hingga abad ini. Ia meninggalkan karya sekitar 267 buku. Al-Qânûn
fî ath-Thibb adalah bukunya yang terkenal di bidang kedokteran.
b. az-Zahrawi. Orang
pertama yang mengenalkan teknik pembedahan organ tubuh manusia. Karyanya berupa
eksiklopedia pembedahan dijadikan referensi dasar dunia kedokteran selama
ratusan tahun, termasuk di berbagai universitas di Barat.
c. al-Khawarizmi. Ahli matematika, penemu angka nol, sekaligus pencipta
salah satu cabang ilmu matematika, algoritma. Beberapa bukunya diterjemahkan ke
dalam bahasa Latin pada awal abad ke-12 dan terus dipakai selama 400 tahun
(hingga abad ke-16) sebagai buku pegangan dasar oleh universitas-universitas di
Eropa. Buku geografinya berjudul Kitâb Sûrât al-Ard yang memuat
peta-peta dunia pun telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
Itu baru sebagian
kecilnya saja, sobat. Kalau mau ditulis semua sih, bisa-bisa kalian tertidur
membacanya. Banyak banget! Yup, begitulah hasilnya kalau sistem pendidikan
mendukung prestasi dan keterampilan siswa. Keren banget jadinya. Oh ya, jangan
cuma sekedar kagum, dong! Prestasi-prestasi diatas mungkin saja bisa terulang
kembali ketika kelak Khilafah kembali tegak. So, wake up, guys! Ayo bangkit dan
jadilah pelajar yang sukses dunia akhirat. Saatnya kita ambil peran untuk melanjutkan
estafet kejayaan ilmu pengetahuan Islam. Allahu Akbar! [azka]-diolah dari beberapa sumber-
note : tulisan ini dimuat di mading Al-Ma'rafh edisi Mei 2013, dikelola oleh ROHIS SMAN 1 Sungguminasa
Komentar
Posting Komentar