Siapakah Atasanmu?

Ketika kita mengucapkan 'Allahu Akbar', maka sebenarnya di situ kita mengakui bahwa hanya Allah yang Maha Besar, tidak ada lagi yang lebih akbar dari-Nya

Konsekuensi logis dari hal ini, yaitu bahwa ketaatan kita hanyalah kepada Allah. Bukan kepada yang lain, bukan taat kepada manusia, apalagi manusia yang menjadi musuh Allah

Ketika ada yang menghalangi dakwah Islam dengan dalih sedang menjalankan perintah dari atasan, maka pikirkanlah "Siapa atasan kita?" Apakah atasan yang kita takuti itu lebih dahsyat perintahnya daripada perintah Allah? Apakah atasan yang kita takuti itu lebih keras siksaannya dari Allah?

Ketika ada yang menghalangi syiar Islam dengan alasan mendapatkan tekanan dari pihak tertentu, maka pikirkanlah "Tekanan siapakah yang kita takuti?" Apakah tekanan dari manusia lebih kekal adanya daripada tekanan dari Allah? Apakah ancaman Allah berupa api neraka yang menyala tak ada apa-apanya dibandingkan ancaman manusia yang lemah?

Maka, proporsional-lah menakar segala sesuatu. Takutlah kepada apa yang memang sepantasnya ditakuti. Taatlah kepada apa yang sepantasnya ditaati...

Semoga kita tidak termasuk dalam barisan musuh-musuh Allah, yang menyatakan diri sebagai penghalang dakwah dan enggan menerima peringatan. Wallahu musta'an.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bersyukur masih bisa bersyukur.

Space

Forget? No. JUST FORGIVE!