Sesuatu yang Sempurna, Berarti Tak Butuh yang Lain Lagi

Apa itu sempurna? Di mana-mana, yang namanya sempurna, berarti tidak ada kurangnya. Tidak ada cacatnya. Tidak ada minusnya. Sedikitpun. Setitikpun.

Kalau kita sudah memiliki sesuatu yang sempurna, tentu kita merasa cukup dengan hal itu. Tak butuh yang lain lagi, tak melirik yang lain lagi. Begitupun dengan Islam, agama yang (mungkin) kita peluk sejak lahir ini. Islam agama yang sempurna, yes. Kalimat ini mungkin sudah sering kita dengar. Bahkan kita ucapkan. Tapi, apa kita paham yang dimaksud 'agama yang sempurna'?

Allah Azza wa Jalla berfirman:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

“… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …” [Al-Maa-idah: 3]

Islam agama yang sempurna. Berarti Islam tak ada cacatnya, tak ada kurangnya, tak ada kudetnya. But always up to date. Singkat cerita, segalanya diatur sama Islam. Punya masalah pribadi? Ada solusinya dalam Islam. Ada masalah sosial-kemasyarakatan? Islam bisa cerita panjang lebar tentang solusinya. Ada masalah nasional, internasional, hingga dunia akhirat? Islam komplit menyelesaikan itu semua.

Masalahnya sekarang, kebanyakan kaum muslim tidak memanfaatkan kesempurnaan Islam ini. Bahkan cenderung mengabaikannya dan melirik pada solusi lain yang tidak berasal dari Allah. Ibarat manusia yang sudah disediakan air mineral supaya sehat, malah manusianya mau minum air comberan karena sudah terbiasa dengan itu.

Fenomena ini sudah digalaukan Rasulullah saw sejak ratusan tahun yang lalu, hingga Rasulullah 'curhat' kepada Allah SWT, " Yaa Rabbi, sesungguhnya umatku telah menjadikan Al-Quran ini sebagai sesuatu yang diabaikan..."

Akibatnya apa? Di mana-mana kita melihat keadaan yang rusak. Sistem yang rusak. Manusia yang rusak (mentalnya). Akar masalahnya cuma satu, kaum muslim tidak benar-benar menjadikan Islam sebagai sistem kehidupannya. Hanya mengambil sebagian lalu meninggalkan sebagian yang lain.

Maka, bersyukurlah dengan nikmat Islam ini. Islam, anugerah terindah yang terabaikan. Tidak cukup sampai di situ, namun juga harus ada real action agar Islam itu benar-benar bisa terwujud menjadi satu-satunya solusi bagi setiap problem kita.
.
.
Done. Oleh-oleh dari taman surga hari ini...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bersyukur masih bisa bersyukur.

Forget? No. JUST FORGIVE!

Space