Saya tidak tahu lagi, deh. Untuk apa semua ini saya lakukan jika bukan karena ridha-Nya. Yang jelas, dunia saat ini begitu kejam. Begitu low-appreciation. Segala bentuk usaha keras dan perjuangan bisa saja tidak berharga sama sekali di mata mereka. Segala lelah juang kita bisa saja dinilai sama dengan hasil upaya mereka yang kerjanya hanya ongkang kaki dan mengklaim karya orang lain. Tak ada apresiasi, tak ada penghargaan. Si pekerja keras bisa sama nilainya dengan si copycat.

Untungnya saya mengenal sesuatu yang jauh lebih berharga dari sekedar pujian manusia, yang bernama "ridho Allah". Sesuatu yang jika saya kumpulkan, bisa saya pakai untuk membeli surga Allah. Bahkan bukan hanya untuk saya, melainkan juga untuk orangtua saya dan orang-orang yang saya cintai. Aamiin.

Maka, kembali saya mempertanyakan, untuk apa lagi hidup ini, aktivitas ini, kerja keras ini, jika bukan karena ridho Ilahi Rabbi? Sungguh, dunia ini remeh. Tidak ada apa-apanya. Oh, Allah. Letakkan dunia di tanganku saja. Bukan di hatiku.

.
.
Di penghujung malam.
...atau, di penghujung gelisah?
Sudahlah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bersyukur masih bisa bersyukur.

Space

Forget? No. JUST FORGIVE!