Faktor X?
Terkadang kita lupa, bahwa yang membuat kita bernasib baik
dan bernasib buruk di dunia ini bukan semata-mata usaha kita saja. Keangkuhan dan
arogansi diri seringkali membuat kita berpikir bahwa kita bisa menentukan apa
yang akan terjadi, seolah-olah segala sesuatu itu berada di bawah kendali kita.
Padahal, ada sesuatu yang 'lain' yang berperan di sana. Sesuatu
yang tak pernah kita pikirkan bahwa ia akan menjadi jalan keberuntungan atau
bahkan jalan kesengsaraan bagi kita. Suatu variabel yang tak diketahui nilainya,
entah dia positif ataukah negatif. Sebuah variabel X, yang hanya Allah yang
tahu nilainya.
Usaha = Hasil, benarkah? Kalau boleh saya mengoreksi, saya
ingin menyelipkan variabel X di samping usaha manusia. Sehingga: Usaha * X =
Hasil (tolong jangan kaitkan dengan rumus usaha yang sama dengan integral P
dikali dV itu, jangan).
Jadi, apa sebenarnya faktor X ini?
Ketika kita sudah berusaha mati-matian untuk mendapatkan
sesuatu, segala upaya sudah dilakukan, lalu di akhir ternyata kita tidak bisa
mendapatkan apa yang kita inginkan. Apakah itu berarti kita kurang berusaha?
Belum tentu juga. Faktor X berperan di sini. Mungkin kita seringkali lalai
dalam mengingat Allah, atau mungkin juga kita sering menunda-nunda untuk
berbuat kebaikan. Lalu hal itu menjadi jalan 'kesengsaraan' bagi kita.
Di lain waktu, mungkin kita sedang memiliki banyak sekali
urusan ini dan itu. Kita kelabakan, lelah, stress. Lalu tiba-tiba, datanglah
bala bantuan dari arah yang tak kita duga. Lalu segala urusan kita menjadi
mudah. Gara-gara siapa ini? Sekali lagi, faktor X. Mungkin kita pernah membantu
meringankan pekerjaan orang tua sehingga mereka merasa senang lalu mendoakan
kita, atau mungkin kita pernah memberi tumpangan kepada seseorang yang sedang kesulitan,
atau bisa jadi kita pernah menolong orang yang sama sekali tidak kita kenal,
dan dia hanya bisa berterimakasih dengan cara mendoakan kita. Semua itu
termasuk faktor X.
Jadi, beramallah sebanyak-banyaknya. Kumpulkan faktor X yang
bernilai positif sebanyak mungkin. Jangan pernah lalai melakukan hal-hal yang wajib,
dan jangan menunda melakukan amalan sunnah. Lakukan saja yang terbaik, as long
as you can. Persembahkan yang terbaik kepada Allah, maka kau akan melihat
keajaiban itu datang dari arah yang tak kau duga...
"Maka ketika ikhtiar sudah di ambang batas, biarkan
takdir dan doa bertarung di langit..."
Komentar
Posting Komentar