Catatan Ramadhan: Ramadhan Cemburu (Katamu, Kau Rindu?)




Marhaban Ya Ramadhan!

Selamat datang wahai bulan yang mulia, bulan yang suci, bulan yang penuh berkah dan kenikmatan. Bulan di mana para setan dibelenggu, para malaikat memohonkan ampun bagi siapa saja yang sabar berpuasa hingga tiba waktu berbuka, dibukanya pintu surga, ditutupnya pintu neraka, bertebarannya ampunan dan rahmat dari Allah.

Ah, Ramadhan, kau datang dengan segudang keistimewaan…

Suatu ketika, Baginda Rasulullah saw. pernah mengatakan sesuatu tentangmu, Ramadhan:
Seandainya para hamba mengetahui apa yang terdapat pada bulan Ramadhan, niscaya mereka akan mengharapkan agar bulan Ramadhan terjadi sepanjang tahun.”

Ya, seandainya kami tahu!

Sayangnya, apa yang digambarkan tentang kemuliaanmu, terkadang masih belum terlihat jelas oleh kami. Sukacita yang kami tampakkan menjelang hari-hari penyambutanmu ternyata tak lebih dari sekedar euforia sehari saja. Kerinduan yang kami lisankan berhari-hari sebelum kedatanganmu terkadang tak kami buktikan dengan kekhusuyukan menghamba pada malam-malammu.

Tidakkah kau lihat?

Berapa banyak dari kami yang melewatkan waktu berpuasa dan tidak mendapatkan apapun kecuali lapar dan haus saja?

Berapa banyak dari kami yang melewatkan waktu berpuasa sembari menjadi budak dari gadget-gadget kami?

Berapa banyak dari kami yang melewatkan waktu berpuasa sambil melakukan kemaksiatan yang kami anggap remeh?

Berapa banyak dari kami yang menargetkan bacaan Al-Qur’an kami tanpa merenungi dan mengamalkan ayat-ayatnya?

Dan,

Berapa banyak dari kami yang mengaku merindukanmu, namun sebenarnya kami hanya pura-pura rindu?

Ah, Ramadhan...

Percayalah, masih ada di antara kami yang bersungguh-sungguh mengejar kemuliaanmu. Kami selalu berharap dapat merengkuh kemuliaan dan rahmat yang dilimpahkanNya dalam setiap detikmu. Kami selalu berharap bahwa ini adalah Ramadhan terbaik kami, persembahan terbaik kami.

Bismillah...
Ramadhan tersisa 28 hari lagi. Masih ada kesempatan... Masih ada kesempatan untuk memperbaikinya, wahai diri yang mengharap kemenangan sejati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bersyukur masih bisa bersyukur.

Forget? No. JUST FORGIVE!

Space